Pengertian umroh, Syarat, Hukum & Info Umroh Tanpa DP Langsung Berangkat


Posted December 20, 2020 by digitren

Pengertian umroh, Syarat, Hukum & Info Umroh Tanpa DP Langsung Berangkat
 
Rukun Islam ada lima, yang terakhir adalah naik Haji ke Baitullah. Maksud dari berkunjung ke tanah suci Mekkah merupakan untuk mengerjakan serangkaian ibadah cocok dengan rukun, prasyarat, dan waktu yang sudah ditetapkan. Dalam topik kali ini kami akan mencoba menerangkan tentang perbedaan Haji dan Umroh untuk persiapan sebelum pergi ke tanah suci.

Ibadah Haji wajib tata tertibnya bagi muslim yang mampu. Pengertian dari sanggup ini merupakan memiliki bekal yang cukup untuk pergi dan bekal untuk keluarga yang ditinggalkan. Sama seperti ibadah Umroh yang bisa dilaksanakan di bulan-bulan lain selain bulan Dzulhijjah.

Jadi, kecuali sehat secara jasmani dan rohani Anda harus kapabel secara untuk dapat menjalankan ibadah Haji. Jangan memaksakan untuk ibadah Haji atau Umroh sekiranya keuangan Anda tidak mencukupi.

Haji dan Umroh ini adalah kegiatan rohani yang di dalam ibadah hal yang demikian terdapat ungkapan rasa syukur, perjuangan, melakukan perintah Allah, berbuat kebaikan dengan kerelaan hati, dan menciptakan pertemuan besar dengan umat muslim lain dari semua dunia.

Berikut ini yaitu pengertian Haji dan Umroh beserta perbedaan serta prasyarat, rukun, sunnah, dan penjelasan-penjelasan lain tentang ibadah Haji dan Umroh.

Haji secara bahasa bermakna al-gashdu yang artinya merupakan menyengaja untuk melaksanakan suatu hal yang agung. Haji juga berarti mengunjungi sesuatu atau seseorang.

Meski haji menurut istilah berarti mendatangi untuk mengadakan ritual tertentu. Ada juga yang mengistilahkan Haji sebagai berziarah ke tempat tertentu, pada waktu tertentu, dan melaksanakan amalan-amalan tertentu dengan niat beribadah.

Ziarah: Mengadakan perjalanan dengan menempuh jarak yang cukup jauh sehingga meninggalkan negeri atau kampung halaman, kecuali untuk penduduk Mekkah. Tempat Tertentu: Ka’bah di Mekkah, Muzdalifah, Padang Arafah, dan Mina.Waktu Tertentu: Ibadah haji dikerjakan pada bulan-bulan haji, merupakan Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah.Amalan Tertentu: Tindakan rukun haji, sepatutnya haji, sunah haji seperti tawaf, sai, wukuf, mabit, muzdalifah, dan amalan-amalan lainnya.Niat Ibadah: Segala yang dijalankan tidak bernilai jikalau pelakunya tidak meniatkan untuk ibadah terhadap Allah SWT.

Umroh sekilas memang mirip seperti ibadah Haji, tetapi kedua ibadah ini berbeda. Jika digambarkan lebih mendetail, Umroh merupakan ibadah haji kecil yang mana beberapa ritual ibadah haji dikerjakan dalam ibadah Umroh.

Jadi dapat dikatakan bahwa ibadah Umroh ini yaitu ibadah Haji yang dikurangi. Tapi kedua ibadah ini sama-sama memiliki pahala yang besar.

Umroh berdasarkan bahasa berarti az-ziyarah yang artinya berkunjung atau mengunjungi suatu daerah atau seseorang.

Secara syariat, Umroh adalah berkunjung ke Baitullah dengan tujuan untuk mendekatkan diri terhadap Allah dengan prasyarat tertentu yang waktunya tidak diatur seperti ibadah Haji. Jadi bedanya ini merupakan Umroh dapat dilaksanakan di bulan apapun, tidak seperti ibadah Haji.

Perbedaan Haji dan Umroh

Masih banyak orang yang sering kali menyamakan antara ibadah Haji dan Umroh, perlu Anda ketahui bahwa kedua ibadah ini tidaklah sama. Mungkin Anda bertanya,  apa perbedaan Haji dan Umroh? Berikut adalah sebagian perbedaan antara ibadah Haji dan Umroh.

Menurut Aturannya

Perbedaan Haji dan Umroh pertama yakni tata tertib yang mendasarinya. Sebagai umat muslim tentu kita tahu bahwa Haji yakni rukun Islam yang ke 5, rukun ini semestinya dilakukan oleh orang muslim bagi yang memenuhi persyaratan.

Keharusan untuk melaksanakan ibadah Haji ini ada dalam firman Allah pada Qs. Ali Imran: 98 yang artinya,

“Dan bagi Allah subhanahu wata’ala, mesti bagi manusia untuk mengerjakan Haji ke Baitullah.”

NUI (Nahdlatul Ulama Indonesia) mengucapkan bahwa hukum Haji ini adalah wajib dan masuk dalam persoalan regulasi yang sudah disepakati dan dikenal seluruh muslim. Bagi mereka yang menghindari Haji padahal mereka mampu dan memenuhi syarat, karenanya mereka memperoleh dosa.

Meski untuk ibadah umroh sendiri masih menjadi pro kontra di kalangan para ulama, apakah mesti atau tak. Berdasarkan Qs. Al-Baqarah: 196, orang Islam diperintahkan agar menyempurnakan ibadah Haji dan juga Umroh terhadap Allah SWT.

“Dan sempurnakanlah ibadah Haji dan Umroh untuk Allah.” (Qs. Al-Baqarah: 196).

Kecuali itu, ada banyak hadist yang juga menjelaskan tentang aturan ibadah Umroh. Sebagian diantaranya menyamakan antara undang-undang Umroh dengan undang-undang Haji, tapi ada juga yang menyebutkan bahwa aturan melakukan Umroh yaitu sunnah.

Menurut Rukunnya

Perbedaan selanjutnya antara Haji dan Umroh dapat Anda lihat pada rukunnya. Kalau mana rukun dalam ibadah ini menjadi penentu legal dan tidaknya suatu ibadah. Padahal ini juga berlaku untuk ibadah Haji dan Umroh apabila tak dikerjakan. Ibadah ini akan batal dan tidak dapat diganti denda.

Untuk ibadah Haji ini mempunyai lima rukun, yaitu ihram, wuquf di Arafah, tawaf, sa’i, dan memotong rambut. Lima rukun Haji ini harus dilakukan untuk memenuhi syarat sah dalam ibadah Haji.

Sekiranya Anda tak menjalankan segala rukun tersebut sebab ada suatu hal, skor Haji Anda akan berkurang.

Meski untuk rukun Umroh yaitu niat ihram, tawaf, sa’i, dan memotong rambut. Bedanya disini yaitu tidak adanya wukuf di Padang Arafah pada ibadah Umroh. Wukuf ini hanya harus dijalankan oleh jamaah ibadah Haji.

Waktu Padahal

Perbedaan ibadah Haji dan Umroh yang selanjutnya merupakan waktu cara kerjanya. Seperti yang Anda ketahui bahwa ibadah Haji ini hanya dijalankan sekali dalam satu tahun. Jamaah ibadah Haji ialah umat muslim dari segala dunia.

Padahal ibadah Haji ini lebih sedikit diperbandingkan ibadah Umroh. Ibadah haji hanya dapat dilakukan di awal bulan Syawal sampai dengan hari raya Idul Adha berlangsung di bulan Dzulhijjah.

Sedangkan untuk ibadah Umroh ini dapat dilakukan kapan malah, tidak ada jangka waktu dalam menjalankan ibadah Umroh. Jadi tiap-tiap bulan boleh dijalankan ibadah Umroh, tak seperti ibadah Haji.

Dalam satu hari, Umroh ini dapat dilakukan berkali-kali. Rangkaian ibadah Umroh betul-betul simpel, yaiitu niat sambil berihram dari miqat, kemudian melaksanakan tawaf di sekeliling Ka’bah.

Menurut itu dilanjutan dengan Sa’i tujuh kali diantara Shafa dan Marwah, kemudian yang terakhir yakni Tahallul. Sekiranya tak sedang ramai, seluruh rangkaian ini dapat selesai dalam waktu sekitar 2 jam.

Berdasarkan Sedangkan

Kewajiban yang dikerjakan dikala melakukan kedua ibadah ini berbeda. Pada ibadah Haji dan Umroh para jamaah diharuskan melakukan serangkaian ritual manasik, seandainya ditinggalkan maka akan mengurangi ibadah, dan sepatutnya diganti dengan denda.

Ada lima keharusan yang patut dijalankan oleh para jamaah Haji, yakni ihram dari miqat, menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, tawaf, dan melempar jumrah.

Meskipun untuk Umroh, keharusan yang dilakukan adalah niat dari miqat dan menjauhi larangan-larangan ihram saja. Jumlah keharusan pada ibadah Umroh lebih sedikit dan membikin ibadah Umroh ini lebih cepat selesai dibandingkan ibadah Haji.

Tingkat Keramaian atau Sebab Tetapi

Perbedaan yang berikutnya adalah berdasarkan tingkat keramaian dan tenaga jasmaniah yang diperlukan saat menjalankan ibadah Haji dan Umroh.

Untuk ibadah Haji memerlukan daya jasmani yang lebih besar serta keadaan kesehatan yang benar-benar prima. Karena rangkaian ibadah Haji ini lebih banyak dan lebih kompleks jika dibandingkan dengan ibadah Umroh yang bisa selesai dalam waktu 2 jam saja.

Medan dan lokasi yang mesti dicapai dikala menjalankan ibadah Haji tidak bisa dibilang ringan, hal ini membikin ritual yang dijalankan malah menjadi lebih susah dikerjakan. Ditambah lagi dengan adanya jutaan manusia yang mengakibatkan dorong-dorongan terjadi.

Tetapi hal ini tak terjadi untuk ibadah Umroh, karena ibadah Umroh ini hanya mengitari Ka\'bah sebanyak tujuh kali dan berjalan bolak balik dari Shafa ke Marwah sebanyak tujuh kali juga. Sebab itulah tidak ada pergerakan massal dari satu daerah ke tempat lain.

Perbedaan Rukun Haji dan Segala Haji

Rukun Haji adalah inti dari ibadah Haji, rukun Haji ini mempertimbangkan keautentikan dari ibadah Haji. Rukun haji tak bisa diganti dengan denda, berbeda dengan mesti Haji. Bila mana wajib Haji ini dapat diganti dengan denda dan Hajinya tetap legal.

Rukun Haji

Rukun Haji ini ialah serangkaian ritual yang sepatutnya dikerjakan oleh para jamaah Haji, bila salah satu rukun tak dijalankan karenanya poin Haji akan berkurang. Rukun Haji ini tidak bisa digantikan dengan Dam.

Menurut klasifikasi yang diwujudkan oleh Syekh Ba’asyin, rukun haji ini ada 5, adalah:

Ihram, ialah niat melakukan ibadah Haji atau Umroh dengan menggunakan pakaian ihram dengan disertai niat Haji atau Umroh di miqat. Wukuf, merupakan berdiam diri, berdoa, dan dzikir di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.Tawaf Ifadah, adalah mengitari Kakbah sebanyak tujuh kali yang dijalankan sesudah melontar jumroh Awabah. Tawaf ini dikerjakan pada tanggal 10 Zulhijah.Sa’i, yaitu berlari-larian kecil atau berjalan antara Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i dilaksanakan setelah mengerjakan Tawaf Ifadah.Tahallul, yakni mencukur atau menggunting rambut yang dilakukan setelah melakukan Sa’i.

Semua rukun hal yang demikian seharusnya dilakukan ketika melaksanakan ibadah Haji. Rukun ini akan menetapkan kesahihan Haji.

Segala Haji

Berbeda dengan rukun Haji, seandainya salah satu ditinggalkan maka ibadah Haji yang dikerjakan konsisten sah dan bisa diganti dengan dam. Syekh Said Ba’asyin mengatakan bahwa ada enam wajib haji, ialah:

Niat Ihram, yakni berniat Haji atau Umroh di miqat dengan berpakaian Ihram.Mabit (bermalam) di Muzdalifah, adalah menginap di Muzdalifah pada tanggal 9 Zulhijah pada saat perjalanan dari Arafah ke Mina.Melontar Jumroh, yakni melontarkan tujuh kerikil secara berturut-ikut di Aqabah pad atanggal 10 Zulhijah. Wajib kerikil wajib masuk ke dalam jumrah besar tempt jumrah tersebut berada.Mabit di Mina, adalah bermaam di Mina pada hari Tasyrik (tanggal 11-13 Zulhijah).Melontar Jumroh Ula, Aqabah, dan Wustha pada hari Tasyrik (tanggal 11-13 Zulhijah).Tawaf Wada’, yaitu melaksanakan tawaf perpisahan sebelum meninggalkan Mekkah.

Rukun Umroh dan Seluruh Umroh

Selain rukun Haji dan semestinya Haji, ada juga rukun Umroh dan Semua Umroh. Keduanya ini mempunyai jumlah yang lebih sedikit dibandingi rukun Haji dan Semua Haji. Berikut merupakan penjelasannya:

Rukun Umroh

Rukun Umroh sama seperti mesti Haji yang mana kalau salah satu ditinggalkan dapat digantikan dengan denda dan Umroh konsisten resmi. Adapun yang termasuk rukun Umroh yakni sebagai berikut:

Ihram, merupakan berniat melaksanakan ibadah Umroh dengan menerapkan baju ihram.Tawaf, yaitu mengitari Kakbah sebanyak tujuh kali yang dilaksanakan sesudah melontar jumroh Awabah. Tawaf ini dijalankan pada tanggal 10 Zulhijah.Sa’i, yakni berlari-lari kecil dari Shafa ke Marwah sebanyak tujuh kali.Tahallul, yakni memotong rambut.

Perbedaan antara rukun Haji dan Umroh ada pada proses wuquf di Padang Arafah. Kalau mana pada ibadah Haji ini tak dilakukan wuquf seperti pada ibadah Haji. Wuquf ini masuk dalam salah satu rukun Haji yang semestinya dikerjakan.

Segala Umroh

Walaupun yakni mesti Umroh, adapun yang termasuk dalam rangkaian sepatutnya Umroh merupakan sebagai berikut:

Ihram dari miqat yang terbagi menjadi dua, ialah Miqat zamani (batas waktu) yang bisa dilakukan sewaktu-waktu, dan Miqat makani (batas mulai ihram) sama halnya seperti haji.Menjaga diri dari larangan-larangan ihram, dimana jumlah larangana tersebut sama seperti larangan pada ibadah Haji.

Ketika Haji dan Umroh

Dikala melakukan ibadah Haji merupakan harus untuk setiap muslim yang mampu secara materiil, lahiriah, dan rohani. Allah juga berfirman dalam Surat Ali-Imroh: 97 yang artinya,

”Padanya terdapat petunjuk-petunjuk yang riil (di antaranya) maqam Ibrahim, barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia. Sholat ibadah haji adalah kewajiban bagi umat islam terhadap Allah, merupakan (bagi mereka) orang yang mampu (dari segi materi, kesehatan dan keadaan) mengadakan perjalanan menuju ke Baitullah. Barang siapa yang mengingkari kewajiban haji (sanggup tetapi tak ingin ibadah Haji), karenanya sesungguhnya Allah SWT Maha kaya (tidak membutuhkan sesuatu) dari semesta alam.” (QS Ali Imran: 97).

Jadi dari sini kita tahu bahwa ibadah ini wajib bagi mereka yang telah memenuhi prasyarat. Adapun prasyarat-prasyarat harus haji untuk tiap-tiap orang yang akan melakukan ibadah haji yaitu:

Beragama Islam, Berakal Sehat, Baligh, Merdeka, bukan budak Kuasa, atau sanggup mengerjakan.

Meskipun hukum melakukan ibadah Umroh yaitu mutahabah yang berarti bagus untuk dilakukan dan tidak seharusnya untuk dijalankan. Sedangkan ini seperti yang sudah dipersembahkan Nabi Muhammad SAW, beliau mengatakan bahwa,

“Haji ialah fardhu meskipun umroh merupakan tatawwu.” (Al Hadist)

Tatawwu artinya tak diharuskan, tetapi bagus dijalankan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Disunnahkan untuk menjalankannya sebab dengan itu akan mendapatkan pahala.

Sunnah Haji

Wajib melakukan ibadah Haji, ada sebagian sunnah yang direkomendasikan untuk dilaksanakan oleh para jamaah Haji. Adapun sunnah ini terdiri dari enam perkara, merupakan:

Selain menjalankan Haji dan Umroh. Ada 3 jenis sunnah dalam melaksanakan Haji dan Umroh, yakni:Ifrad, merupakan melakukan haji terutamanya dahulu kemudian baru UmrohTamattu, adalah mendahulukan Umroh kemudian baru ibadah HajiQiran, yakni melaksanakan ibadah Haji dan Umroh secara berbarengan.

Membaca talbiyah dikala ihram sampai melempar jumroh Aqabah pada Hari Raya Idul Adha (Hari Raya Haji)Berdoa setelah membaca talbiyahBerdzikir ketika tawafMelakukan dua rakaat sesudah tawafMasuk ke Kakbah atau Baitullah (Rumah Allah).

Demikianlah info tentang perbedaan haji dan umroh, semoga dapat membeberkan kepada Anda perihal perbedaan antara ibadah Haji dan Umroh beserta rukun serta syarat-persyaratan melakukannya.

Haji maupun Umroh yakni ibadah yang benar-benar besar pahalanya, namun Anda tidak boleh memaksakan untuk pergi Haji atau Umroh seandainya tidak punya uang. Sebab aturan dari ibadah Haji yaitu Seluruh hanya untuk mereka yang kapabel saja.

Jangan hingga karena ingin pergi Haji Anda menjalankan pekerjaan yang tidak halal. Kecuali itu, jika Anda mendaftar Haji kini karenanya berangkatnya 20-25 tahun yang akan datang. Oleh karena itu, Anda dapat mulai menabung mulai dari kini sampai 20 tahun kedepan untuk biaya Haji.
-- END ---
Share Facebook Twitter
Print Friendly and PDF DisclaimerReport Abuse
Contact Email [email protected]
Issued By https://digitren.id/perbedaan-haji-dan-umroh.html
Phone Pengertian umroh, Syarat, Huku
Business Address Pengertian umroh, Syarat, Hukum & Info Umroh Tanpa DP Langsung Berangkat
Pengertian umroh, Syarat, Hukum & Info Umroh Tanpa DP Langsung Berangkat
Country Indonesia
Categories Blogging
Tags biaya umroh , biaya umroh 2020 , paket umroh , paketan umroh , rukun umroh , tata cara umroh , travel umroh , umroh 2020
Last Updated December 20, 2020